Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2021

Resensi Buku : Cerita dari Jakarta

Gambar
Resensi Buku Judul                : Cerita dari Jakarta Pengarang       : Pramoedya Ananta Toer Penerbit           : HASTA MITRA ISBN               : 979-8659-25-2 Cerita dari Jakarta merupakan buku kesekian dari Pramoedya yang merupakan sekumpulan cerpen dengan penggambaran pada rentang tahun 1948 hingga 1956, tahun – tahun yang menyiratkan kesulitan nyata bagi kehidupan revolusi dan perjuangan sebuah kemerdekaan yang tak kunjung membuahkan hasil diharapkan pada yang semestinya terjadi. Buku ini memuat 12 cerpen disertai aura tokoh yang ditonjolkan dan begitu lekatnya dengan kehidupan bermasyarakat pada umumnya. Seperti yang kita ketahui, begitu tidak mudahnya mencerna dari kalimat yang satu dengan lainnya apalagi dengan model ejaan lama belum lagi yang membawakannya ialah seorang Pramoedya Ananta Toer yang dikenal sebagai bapak cerpenis pun mengantongi gelar seorang perawi besar dan tidak pernah diragukan lagi karyanya yang gilang – gemilang sebagaimana tela

SURAT CINTA UNTUK MBUH GAK TAUU!!!!

Gambar
Hari ini aku kesal sebab salah seorang temanku mengatakan bahwa akan ada peniadaan terhadap tindakan offline pembelajaran baik bagi sekolah dasar, menengah, atas, maupun perguruan tinggi. Hal itu membuatku geram bukan kepalang. Maksudku, oh ayolah ini sudah menginjak pada bulan yang kesekian setelah peniadaan UN bagi angkatan 2020 dan diluluskan secara tidak hormat sampai – sampai tak memiliki kenangan yang berarti dalam perpisahannya. Kejengkelan demi kejengkelan menggelayuti sanubari seakan mengatakan bahwa angkatan tahun 2020 (Akt`20) selalu tertimpa kesialan. Tahu sendiri kan? Akt`20 dalam masa SMP menjadi bahan percobaan dari ujian tulis ke ujian dengan basis komputer, lalu beragam pergantian kurikulum (kalau yang ini mungkin semua yah), dan yang terakhir ialah ujian hidup yang disebabkan oleh virus tak terlihat atau yang kalian sebut CORONA!!! Jangankan menyebutkannya secara lisan, melihat huruf c saja rasanya sudah sensitif sekali. Tempo hari aku melihat snap w

Perpisahan dan Rindu

Gambar
“Perpisahan adalah upacara menyambut hari – hari penuh rindu” -Pidi Baiq- Kutipan dari novel karya Pidi Baiq yang berjudul “Milea, Suara dari Dilan”, novel yang mengisi masa putih abu ku yang sedang senang – senangnya makan mie instan di kantin sekolah sambil sesekali mengamati bintang sekolah, anak basket. Hihi.. Novel ini pula yang mengingatkanku akan masa dimana segalanya masih tampak sederhana. Aku tak perlu banyak memikirkan akan hal – hal yang kurisaukan keterjadiannya, tak perlu sedikit – sedikit menangis karena merasa tak mampu melakukan sesuatu, tak perlu merasa kecil diantara raksasa lain. Yah, setidaknya saat itu “tak perlu, tak perlu” masih setia bersamaku. Sebelum kelulusan tanpa benar – benar berpisah ini terjadi beberapa bulan kelam di 2020. Angkatan corona! And whatever they said saat itu .. Untuk sekarang, Januari 2021 di tanggal 18 mungkin puncak dari semua rasa lelah dan sedih yang ingin ku muntahkan kesemuanya dengan teriakan dalam satu tarika

Angry aja Gausah Pake Birds, ribetttttt!

Gambar
Amarah, emosi, atau apapun namanya yang hanya merujuk pada satu kata “buruk”. Yah okelah, mungkin satu dua yang melibatkan hal tersebut tak melulu tentang hal keburukan jika ada niatan baik dibaliknya, tapi apakah jalan satu – satunya hanya bisa dengan kemarahan? Luapan emosi? Tentu saja tidak kan? Itulah sebab mengapa jika ada marah maka akan selalu ada sabar. Tuhan sudah membuatnya adil seadil adilnya bagi kita yang banyak mau  dan tak tau diri ini. Kan begitu? Memang terkadang kata hanyalah kata, barisan kalimat yang berpuluh paragraf pun hanya kalimat. Semua tak selalu sesuai dengan yang dikatakan, karena kita manusia terkadang kalah cepat dengan yang namanya nafsu untuk dikuasai oleh amarah yang membakar kita sendiri. Bisa aku katakan begini karena aku tahu benar pahitnya perasaan yang terlahir setelah emosi dibiarkan meletup letup layaknya popcorn baru masak dalam panci. Rasanya sungguh tidak nyaman, membuat resah, dan menghilangkan cahaya diri. Setelah mar

Three Magic Words:')

Gambar
Kali ini tentang rahasia umum yah, hihi. Kita tahu persis dalam kehidupan terkadang untaian kata bisa memegang kendali sesuatu secara keseluruhan. Percaya tidak percaya, penganutnya akan selalu menemui kedamaian kapanpun dan dimanapun ia berada. Lah kok? Iyaaaaaaaaa, seriusan banget ini bisa. Tergantung kepercayaan diri sih, eits tapi eh tapi pernah dengar kan kalau apa yang akan kita dapatkan selalu berdasar terhadap apa yang kita lakukan, katakan, dan pikirkan? Lupakan kalau kau tak pernah dengar, hihi. Loading mu lama, males nunggu. Ini adalah ketiga rumus yang teramat sederhana dalam hidup. Meliputi tiga kata berupa maaf, tolong, dan terimakasih. Seriusan itu aja? Lah maunya gimana:v Dalam keseharian kita tak pernah lepas dengan interaksi sosial. Dimana, dalam keterlibatannya kita memang saling membutuhkan satu sama lainnya. Entah dalam hal yang sederhana maupun hal yang mencapai tingkatan kompleks. Tak ayal, jika dalam penuturan kalimat yang kita pergunakan selal

Kau dan Keadaan yang Membuatmu Seolah Buruk

Gambar
Benar, sesekali tak apa kau merasa lebih buruk dari yang orang lain bisa lakukan. Justru terkadang ini baik daripada kau merasa lebih dan lebih dari seseorang. Bukan berarti kau harus terus berdiam dan meratapi keadaanmu yang seolah buruk, hanya saja mungkin sebagian kita hampir tak pernah lepas dari keadaan seperti ini. Tentu, setiap orang memiliki fase yang berbeda. Entah hari ini ia merasa lebih produktif, atau lain hari ia merasa selalu saja ada sesuatu kekurangan dalam dirinya yang terus menghantui dan hampir menghambatnya untuk mencapai kemajuan dalam diri. Kau dan segala keadaan yang menimpa dirimu. Di usia yang semakin beranjak dewasa ini, kadangkala kau membutuhkan telinga untuk mendengar, petuah untuk mengajak bangkit, atau segala sesuatu pun yang bertajuk positif. Kan begitu? Nyatanya, dalam dunia nyata (atau beken nya disebut dunia tipu – tipu) sedikit prosentase seseorang yang mau mengerti dirimu. Maaf karena ini harus ku sampaikan, satu hal yang perlu ka

Resensi Buku : 86 (Karya Okky Madasari)

Gambar
Resensi Buku Judul buku                   : 86 Pengarang                   : Okky Madasari Penerbit                       : PT. Gramedia Pustaka Utama Ketebalan Buku          : 256 halaman, 20cm ISBN                            : 978-979-22-6769-3 Sebuah kisah yang mengambil latar belakang lembaga besar peradilan dengan tokoh utama seorang perempuan yang nyaris jarang tersendat sebuah kasus besar dalam negeri. Ialah Arimbi, sang gadis desa yang mengejar dunia pendidikan tinggi dan berakhir dengan pekerjaannya sebagai PNS, lebih tepatnya juru tulis dalam lembaga peradilan tersebut. Ayah dan Ibunya di kampung halaman teramat membanggakan dirinya, tersebab keluarga mereka untuk pertama kalinya bekerja sebagai seorang yang tangan serta bajunya bersih dari tanah dan lumpur garapan. Arimbi melewati masa bekerjanya dengan teramat baik dan berusaha mencukupi kehidupannya sendiri di perantauan dan untuk orangtuanya di  desa, tak ada kecacatan pekerjaan yang berarti

Puisi

Gambar
Puisi, ialah merupakan salah satu karya sastra yang terikat oleh banyaknya baris, suku kata, serta sajak pada akhir kata dalam baris. Pada umumnya dalam dunia pendidikan kita semua dikenalkan dengan jenis puisi yang terstruktur dan rapi dengan indahnya pembeda dengan karya sastra lain yakni berupa sajak atau biasa dikenalkan sebagai rima (bunyi akhir kata). Dalam kesusastraan puisi terbagi menjadi beberapa jenis yang diantaranya ialah : 1.     Puisi lama Yakni puisi yang amat sangat terikat dengan syarat dan ketentuan yang ada, yaitu terikat pada jumlah baris dalam setiap baitnya, jumlah suku katanya dalam setiap baris, irama, dan sajak. Puisi lama memiliki contoh diantaranya adalah gurindam, pantun, syair, mantra, dsb. 2.     Puisi baru Dengan ini terbagi menjadi 9 bentuk. Distikhon dengan tiap baitnya yang terdiri dari dua baris, tersina tiap baitnya terdiri dari tiga baris, kuartren tiap baitnya terdiri dari empat baris, kuin tiap baitnya terdiri dari 5 b

Air mata itu Baik?

Gambar
Air mata tak selalu mengisyarakatkan kesedihan, tak melulu menggambarkan sayatan penuh luka, dan tak terus – menerus menyimpan lara. Air mata juga terjatuh sebab adanya rasa haru biru, maupun kebahagiaan yang tak bisa diungkapkan lewat kalimat per kata. Dalam keseharian kita utamanya remaja, tak jarang selalu menganggap air mata sebagai sesuatu yang wajib dihindari, selalu tak di inginkannya terjadi, dan lain – lain yang tak – tak juga pada akhirnya. Padahal apabila ditinjau dari segi kesehatan maka tahulah kita apa air mata itu, pun manfaatnya. Menurut segi kesehatan, air mata adalah hasil olahan dari kelenjar lakrimal yang tempatnya berada di kelopak mata sebelah atas. Air mata memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan mata seperti untuk mencegah mata kering dan iritasi, serta memberikan nutrisi bagi mata. Dilansir dari portal berita harian yang khusus mengulik fakta kesehatan (ALODOKTER), air mata terdiri dari tiga lapisan yang masing – masingnya mengandun

Roaller Coaster Kehidupan

Gambar
Roaller coaster itu mirip kehidupan. Selalu akan ada yang namanya naik dan turun dengan tempo yang tidak pernah bisa kita perkirakan. Menyenangkan dan Mengerikan dalam satu kesatuannya. Sedih? Yah, barangkali banyaknya sudah tak bisa terhitung lagi. Sebagai yang masih muda, dan katanya akan melewati masa – masa yang lebih sulit lagi di masa depan maka tak ayal ketakutan selalu mengiringi dalam diri bahkan sewaktu akan merebahkan diri dalam tempat tidur sekalipun. Ada waktu dimana saat akan memejamkan mata di kala kantuk melanda sedang memikirkan bagaimana hari ini terlewati begitu cepatnya, merutuki kesalahan maupun segala hal yang tak sesuai dengan kemauan, bahkan selalu memikirkan apa yang akan terjadi besok. Rumit ternyata, untuk memahami pun rasanya sulit. Semakin hari usia semakin berkurang, semakin kita merasa perlu adanya perubahan. Sesiapa pun juga menginginkan progress dalam hidupnya. Syukur – syukur tidak mengalami kemundurun, minimal stuck di tempat,

Tragedi Pesawat Sriwijaya Air, Kematian duka cita / suka cita?

Gambar
“Pesawat Sriwijaya Air dengan tipe Boeing 737-500 (kode registrasi PK-CLC) yang melalui rute Jakarta-Pontianak jatuh di perairan kepulauan seribu pada kisaran pukul 14.40 sejak hilang kontak, tepatnya pada Hari Sabtu kemarin pada tanggal 9 Januari 2020” Baru – baru ini kita dikejutkan oleh kabar jatuhnya pesawat pada awal Tahun di bulan Januari ini. Tiga hari terhitung dari jatuhnya pesawat tersebut, banyak limpahan untaian kalimat bela sungkawa sedalam – dalamnya atas tragedi itu. Do`a terbaik senantiasa dilayangkan bagi para korban yang sampai saat ini masih belum ditemukan atau sudah namun belum teridentifikasi karena sudah berupa potongan – potongan tubuh. Mulai bertebaran pula mengiringi adanya tragedi ini kabar hoax yang tidak sepatutnya disebarkan. Hal tersebut mengundang berita yang simpang siur di masyarakat luas. Terlepas dari itu semua, hendaknya kita juga harus bisa membedakan sumber datangnya berita yang relevan dan yang tidak. Di berbagai media sosia

Esensi Islam Sejati

Gambar
Dalam kehidupan kita tak pernah lepas dari keterkaitan sosial antar sesama hidup, pun termasuk keterkaitan sosial yang terikat oleh agama khususnya bagi negara yang percaya akan adanya Tuhan pencipta semesta alam. Agama menjadi suatu pranata sosial yang utama dalam membangun kehidupan yang aman, nyaman dan sejahtera selain dari pranata yang dibentuk dalam suatu undang – undang tertulis maupun tidak. Atas dasar itu banyak kemudian para penggiat agama berbondong – bondong membuat suatu komunitas dan yang sekarang kita biasa sebut dengan “aliran atau haluan” yang bermacam – macam bentuk keorganisasiannya dan pandangan mereka atas suatu agama. Kini saya bicarakan mengenai agama islam yang kita ketahui sekarang sudah banyak bermunculan di tengah masyarakat ormas penggeraknya dengan berbagai nama dan semboyan yang kalau disimpulkan tujuannya ialah satu yakni mencapai surganya Tuhan. Tak ada yang salah disini, namun menurut sisi pandang saya apakah dengan kita beragama dan

Pendidikan Anak Bangsa Sudah Baikkah Sistemnya?

Gambar
Sumber Gambar : Pinterest Pendidikan adalah pondasi penting berkembangnya sebuah bangsa. Setidaknya kendali pendidikan begitu merajai tersebab apabila tak kita kuasai maka akan menyebabkan kemunduran bagi bangsa kita sendiri. Hal ini bisa kita lihat pada masa penjajahan dahulu, dimana mulai melakukan perlawanan di kala sudah mengenal pendidikan yang dahulunya digagas oleh Bangsa Eropa. Semakin berjalannya waktu, yang dahulunya hanya kaum bangsawan priyayi dan laki – laki saja yang bersekolah, berkat beberapa tokoh penting akhirnya para kaum sudra pun sama haknya untuk mendapat pendidikan, sedangkan kaum perempuan pun diperbolehkan karena seorang R.A Kartini yang membawa perubahan besar. Entah bagaimana jadinya jika beliau tak mengeluarkan gagasannya tentang persamaan hak antar gender, mungkin hingga detik ini kita (perempuan) masih berada di lingkaran hidup berumah tangga dan segala urusan di dalamnya. Tahun demi tahun dirasa pendidikan sudah mulai berkembang sendiri,

Kesemuanya Tak Mau Kau Gagal, Tapi ...

Gambar
Rizky Firdaus Wijaksana, pria kelahiran Bandung pada tahun 1990 ini menekuni pekerjaannya di Industri Hiburan tanah air sebagai seorang pelawak tunggal, penyiar radio sekaligus sebagai aktor. Ia dikenal dengan nama panggung Uus di kalangan masyarakat luas. Siapa yang tak mengenal sosok ini, begitu humoris dengan pembawaannya yang ringan dalam setiap katanya. Tak jarang terkadang ia mampu membawakan leluconnya dengan sedikit mengaitkan masalah sosial bahkan kritik di dalamnya. Dalam suatu kesempatan di sebuah acara semacam podcast yang kulihat potongan videonya di Instagram, cukup membuat ketertarikan tersendiri bagiku untuk menjadikannya pokok bahasan ringan kali ini. Kurang lebih ia katakan demikian : “Lakukanlah segala sesuatu yang ingin kau lakukan, karena semua orang itu ber basic tidak kesemuanya ingin engkau gagal namun hampir semuanya tidak ingin kau lebih dari dirinya” -Uus- Secara tidak langsung menurut asumsiku ini seakan kalimat yang mendorong seseorang

Resensi Buku : Gadis Pantai

Gambar
Sumber gambar : Google Resensi Buku Judul                : Gadis Pantai Pengarang       : Pramoedya Ananta Toer Penerbit           : Hasta Mitra Jakarta Pramoedya dalam novelnya yang berjudul Gadis Pantai ini mencoba untuk menyajikan kehidupan kampung nelayan dengan mengangkat tokoh utamanya yang disesuaikan dengan judulnya. Diketahui, Pramoedya terispirasi dari pernikahan dini neneknya di masa lampau. Gambaran awal kebahagiaan menyapa pembaca di awal lembar, tak berlangsung lama kemudian penggambaran cerita pantai itu beringsut sehingga tergantikan dengan situasi yang menghantarkan sang gadis pantai untuk menjajaki masa peralihan dimana sang ayah ternyata telah melakukan kesepakatan atas pernikahan dengan kaum priyayi yang disini disebutnya sebagai Bendoro. Tak sampai disana saja, segala bentuk ketidaktahuan si gadis pantai yang masih menginjak usia 14 tahun ini harus mengantarkannya untuk menanggung beban berat yang sudah terlihat bayangnya di pelupuk mata.

Ponsel?

Gambar
Ponsel menjadi sesuatu yang hampir tidak pernah lepas dari kehidupan sehari – hari. Dalam setiap gerak tentu juga mengambil kendali sebagian besar masyarakat tak terkecuali anak usia dini. Dalam aktivitas sehari – hari pun nyatanya ponsel tak pernah dilepaskan, bahkan pada saat bersosialisasi sekali pun. Miris? Tentu. Jika ditilik memanglah benda elektronik yang satu ini cukup memudahkan kita dalam menjalani berbagai macam kegiatan. Baik berupa keringanan untuk berkomunikasi jarak jauh, mengetahui informasi tentang kehidupan nasional maupun internasional, mempelajari segala hal baik berupa ilmu pengetahuan maupun sosial, berinteraksi dengan orang baru dari berbagai belahan dunia, mengetahui waktu, dan masih banyak lagi manfaat yang lainnya. Jangan lupakan andilnya ponsel yang besar juga dalam membantu kita menjalani masa sulit adanya pandemi covid-19 ini dengan kesabaran dan tetap produktif walau di rumah saja. Namun yang menjadikannya sebagai sesuatu yang buruk ial