Angry aja Gausah Pake Birds, ribetttttt!
Amarah,
emosi, atau apapun namanya yang hanya merujuk pada satu kata “buruk”. Yah
okelah, mungkin satu dua yang melibatkan hal tersebut tak melulu tentang hal
keburukan jika ada niatan baik dibaliknya, tapi apakah jalan satu – satunya
hanya bisa dengan kemarahan? Luapan emosi? Tentu saja tidak kan?
Itulah
sebab mengapa jika ada marah maka akan selalu ada sabar. Tuhan sudah membuatnya
adil seadil adilnya bagi kita yang banyak mau
dan tak tau diri ini. Kan begitu?
Memang
terkadang kata hanyalah kata, barisan kalimat yang berpuluh paragraf pun hanya
kalimat. Semua tak selalu sesuai dengan yang dikatakan, karena kita manusia
terkadang kalah cepat dengan yang namanya nafsu untuk dikuasai oleh amarah yang
membakar kita sendiri.
Bisa
aku katakan begini karena aku tahu benar pahitnya perasaan yang terlahir
setelah emosi dibiarkan meletup letup layaknya popcorn baru masak dalam panci. Rasanya sungguh tidak nyaman,
membuat resah, dan menghilangkan cahaya diri.
Setelah
marah, setelah bentuk emosi tersalurkan, maka saat itulah sesuatu yang tidak
baik – baik saja akan terjadi. Yang paling pasti menghampiri kita pertama kali
ialah penyesalan. Bentuk penyesalan yang mengungkung kita untuk kemudian
berdiam di tempat, mau beranjak tapi dihantui rasa tak nyaman, tak beranjak
maka kita akan merasakan malu sendiri.
Ah,
bagaimana bisa aku katakan ini. Tentu sulit di mengerti kan?
Hari
ini begitu banyak yang terjadi dengan skala waktu pendek yang memuakkan
sekaligus membuat pening seketika. Ada tawa yang menjadikannya tangis, ada
bahagia yang menjadikannya sedih, dan ada tugas yang bikin mati (canda
tugassssssssssss:v).
Back to the topic!!!
Sebenarnya
aku tidak tahu persis apa yang menjadikan tulisan ini layak untuk
dipublikasikan. Namun ini cukup kiranya memberitahukan kepada sesiapa saja yang
mau membaca, bahwa jika kau berada di situasi seperti ini kau tidak sendirian.
Manusia sepertiku sama halnya, yah begitu begitu juga pada akhirnya.
Pernah
dengar “Jangan Marah! Niscaya Bagimu Surga”? penonton Nusa Rara animasi pasti tahu,
hihi. Yah itu hadits, tapi masalahnya disini sesuatu yang diawali kata “jangan”
seringkali kita langgar, memang nakal betul manusia ini yah! Bebal! SIAPA? Yah,
ujung – ujungnya juga aku.
Nabi
Adam a.s juga di hukum ke bumi karena sebuah kesalahan. Ia harus menghabiskan
masa hukuman di muka bumi ini dengan teramat sulitnya, belum lagi godaan setan
(Subhanallah, nakal sekali! Sukanya bikin onar. Note : walau kadang sesekali berbuat salah manusia suka fitnah
setan dengan bilang kalau semua ini karena godaan setan. Eeeeh, wallahu a`lam
bisshawab.. hihi). Andai nabi Adam tak berbuat kesalahan, mungkiiiiiiinnn turunannya
tak akan seperti kita bentukannya….. astaghfirullah angin malam membuat
pikiranku berandai bebas. INTINYA, tenang kawan, Nabi juga pernah berbuat
kesalahan tapi tak menyerah terus berusaha memperbaiki dirinya.
Malah
jadi melebar kemana – mana. Yah tahulah yah kalian betapa marah itu suatu hal
yang berakhir pada keburukan? Namun seringkali tak ada rumus pasti melatih kesabaran itu dengan baik. Jangan
munafik, eh munafik juga gapapa deh. Yakali manusia masih ye kannnn, tapi
katanya tak pernah marah. Waaaaaah, ingin sekali aku begitu. Tapi sayang,
menjelang Haid biasanya penyakit marah – marahku bahkan pada sesuatu hal yang
kecil pasti kambuh.
Sudah
cukup rasanya cuap – cuap kali ini. Jangan lupa tetap semangat, ceu Coro a.k.a
Corona suka sama orang yang pemalas soalnya:v. Jaga kesehatan bukan jaga
mantan! Eh kannnnnn, efek nugas bejibun jadi sedikit gila. Tapi eh tapi gila
lebih baik sih daripada goblok. Uppppsiiiiii, SELAMAT BERLIBUR DI PULAU KAPUK,
JANGAN LUPA BIKIN PETA YANG INDAH YAH….. (Ceritanya caps lock sedang jebol)
Komentar
Posting Komentar