Madu Racun

Aku meminum madu sekalian dengan racunnya
Seorangpun tak ada yang ingin aku selamat
Aku berlari sejauh manapun yang kumau
Kakiku terseok menahan beban pikirku
Kupikir aku akan jatuh ke jurang
Ah tidak sayang, ini baru tepian!
Sial sekali, sakitnya terasa tanggung
Esok akan kucoba lari lebih keras lagi
Kupacu laju kakiku seperti kuda gila nan liar
Adakah kemudian kau anggapku perempuan tak berakal sehat, tuan?
Tidak, aku lebih dari itu
Aku ialah api panas yang sukar reda
Tiada pula kutemui satu orangpun yang mampu padamkan
Semakin tersiram air, semakin membara
Bara yang membakar habis apapun di hadapan
Aku menangis, tapi aku lupa akulah bola api itu
Aku akan tetap begitu
Sebab, Tuhan ingin aku seperti itu
Sampai waktu yang tak kutahu ujungnya
Aku ingin,
Tuhan aku sangat ingin!
Ingin diriku yang manis
Aku kecil yang manis nan lembut hatinya
Izinkan,
Izinkan Tuhan


Surabaya, 24 Juni 2024

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku : Selingkuh - Paulo Coelho

Resensi Buku : Skenario Perang Dunia III

Done for me