Resensi Buku : Petani dan Penguasa (Dinamika Perjalanan Politik Agraria Indonesia)
Judul :
Petani dan Penguasa (Dinamika Perjalanan Politik Agraria Indonesia)
Pengarang : Noer Fauzi
Penerbit : INSIST, KPA bekerjasama dengan PUSTAKA PELAJAR
ISBN :
979-9289-04-1
Buku petani dan penguasa adalah karya
dari pria kelahiran Ciputat pada tahun 1965, yakni Noer fauzi. Riwayat
perkuliahannya ialah pada Universitas Padjadjaran dengan Fakultas Psikologi dan
Jurusan Psikologi Sosial (31 Juli 1990). Semasa menjadi mahasiswa ia selalu aktif dalam berbagai organisasi.
Noer Fauzi merupakan sosok menaruh
perhatian penuh terhadap masalah agraria yang dalam hal ini berkembang sendiri
semenjak ia terlibat ke dalam pendidikan dan advokasi sejumlah kasus tanah di
Jawa Barat, seperti kasus Badega-Garut dan Gunung Batu-Sukabumi. Ia sempat
bekerja pada LPPP (Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Pedesaan) yang aktif
pada tahun 1992-1995, yang terlibat dalam pendidikan dan advokasi kasus tanah. Pada
tahun 1995-1998 ia menjabat sebagai ketua BP-KPA (Badan Pelaksana Konsorsium Pembaruan
Agraria, dan ini berlangsung ke masa jabatan kedua dengan periode 1998-2001.
Sedikit tentang dirinya, ia sempat
menulis mengenai agraria yang dipublikasikan pada surat kabar baik nasional
maupun daerah, seperti halnya Republika dan Berita Nasional. Buku karya Noer
Fauzi antara lain ialah Politik Agraria
Orde Baru : Penindasan dan Perlawanan, Tanah dan Pembangunan, Penghancuran
Populisme dan Pembangunan Kapitalisme : Dinamika Politik Agraria
Pasca-Kolonial.
Buku ini mengupas perihal keadaan
pertanian pada masa terdahulu hingga masa itu, yang mana pada zaman penjajahan
Belanda saat digawang oleh VOC sistem yang diberlakukan ialah wajibnya
masyarakat utamanya petani untuk menyediakan 1/5 tanah untuk ditanami beberapa
komoditas yang salah satunya dan terkenal ialah kopi. Selain itu diketahui pula
bahwa pihak Indonesia sendiri, yakni bupati juga turut andil dalam sistem yang
dicanangkan ini.
Peristiwa tersebut sudah santer
terdengar di kalangan pelajar, khususnya yang menerima mata palajaran sejarah
yang menggambarkan bagaimana sistem pemerintahan para penjajah di zaman dahulu
juga termasuk di dalamnya mengenai sektor pertanian. Sungguh sangat
disayangkan, sebab saudara setanah air melakukan hal yang sangat diluar batas
kewajaran sebagai yang seperjuangan. Mereka terlalu dibutakan oleh harta dan
sangat rakus atasnya sehingga membuat mereka berkepribadian kejam dan tak kenal
ampun.
Pada hakikatnya, jika ingin ditelisik
secara lebih jauh memanglah sistem dari pemerintahan Belanda yang membuat sektor
agraria tercekal. Namun, tak dapat dipungkiri juga bahwasannya para bupati
mengambil sebagian peran di dalamnya untuk turut menyakiti dan menyengsarakan
rakyat. Buku ini menyajikan fakta sejarah yang cukup mencengangkan sebab
penggambaran sistem tanam paksa yang diberlakukan tidak sekeras sebagaimana
yang dilebih-lebihkan, melainkan tersebab para mandor kecil atau bupati yang
melimpahkan beberapa pekerjaan tambahan bagi masyarakat pribumi.
Kemudian berlanjut pada era
setelahnya yang mana mulai dikenal dengan makna kapitalisme (Sebenarnya hal ini
sudah ada sejak zaman penjajahan), yakni kebijakan dimana orang yang bermodal
dapat mempekerjakan buruh dengan memberikan uang sebagai balasannya. jadi,
sebenarnya metode seperti halnya mempekerjakan orang dengan diberi balasan
tersebut merupakan wujud aplikasi yang representatif daripadanya.
Buku ini dalam segi bahasanya cukup
mudah dipahami, selain itu penggambaran setiap alurnya sangat tertata dan rapi
sehingga memudahkan pembaca dalam memahami dan mencerna apa yang disampaikan.
Sedangkan dari segi cover buku, sudah menggambarkan sebagaimana mestinya pokok
bahasan utama terpampang, yakni perihal pertanian atau agraria.
Buku yang merupakan karya dari Noer
Fauzi ini menawarkan sejarah pertanian yang jarang ditelisik oleh orang
kebanyakan dan hampir luput dari perhatian. Dengan demikian mungkin suatu hal
baru dapat diambil dari apa yang tertera pada buku ini. Maka atas dasar
kecocokan sebenarnya ini sangat dianjurkan bagi mahasiswa yang mengampu bidang
pertanian dan juga orang di luaran sana yang tertarik dengan faktor sejarah
ataupun yang masih bersangkut paut dengan dunia pertanian termasuk sejarahnya.
Mungkin ada kalanya beberapa kalimat
di dalam buku bacaan ini sangat menjenuhkan mengundang kantuk. Namun, tetap
daripada itu pada beberapa pokok bahasan dapat menghidupkan semangat baca bagi
para pembacanya, hal ini sangatlah wajar sebab pada umumnya ada beberapa buku
utamanya yang membahas mengenai sejarah sedikit membosankan.
Komentar
Posting Komentar