Resensi Buku : Reforma Agraria (Perjalanan yang Belum Berakhir)
Judul :
Reforma Agraria (Perjalanan yang Belum Berakhir)
Pengarang : Gunawan Wiradi
Penerbit : INSIST, KPA bekerjasama dengan PUSTAKA PELAJAR,
September 2000 dan edisi revisi pada pada September 2009
Buku reforma Agraria (Perjalanan yang
Belum Berakhir) ialah buku yang ditulis oleh Gunawan Wiradi, yang dirangkum
atau ditulis ulang oleh Noer Fauzi. Gunawan merupakan pria asal Solo yang lahir
pada tanggal 26 Maret 1934. Ia merupakan mahasiswa alumnus Fakultas Pertanian
UI (Universitas Indonesia), Bogor pada tahun 1963. Dan ia pun menempuh
pendidikan pasca sarjana di USM (Universiti Sain Malaysia) yang bertempat di
Pulau Penang, Malaysia. Dan Gunawan memperoleh gelarnya sebagai M.Soc.Sc. pada
tahun 1978.
Gunawan Wiradi, memulai karirnya
sebagai asisten pada bagian sosiologi pedesaan Fakultas Pertanian selama dua
tahun lamanya. Kemudian ia melanjutkan dengan menjadi salah satu staff [engajar
di Fakultas Peternakan IPB Bogor dengan rentang tahun 1963-1966. Setelah enam
tahun lamanya bekerja pada perusahaan swasta, akhirnya Gunawan kembali bekerja
secara intelektual sebagai seorang peneliti di Lembaga Survey Agro Ekonomi
(SAE) dan Studi Dinamika Pedesaan (SDP-SAE) pada 1975-1986, yang kemudian
dilanjut dengan peneliti tamu di Pusat Studi Pembangunan (PSP) – IPB dari 1986
sampai 1992.
Berbicara mengenai buku, sebenarnya
buku ini merupakan olahan dari sejumlah tulisan Gunawan Wiradi yang disunting
oleh Noer Fauzi, yang diketahui sebanyak 23 tulisan. Tulisan ini merupakan
penyampaian dari seorang Gunawan dalam berbagai seminarnya, Lokakarta, maupun
diskusi yang pernah ia jalani dalam rentang tahun 1984 hingga 2000. Buku ini
secara garis besar mengindikasikan secara penuh mengenai persoalan agraria, dan
merupakan benang merah dari beberapa pikiran Gunawan yang terpisah. Uniknya di
dalam buku juga turut dibahas perihal demokrasi, sangkut pautnya dengan
revolusi hijau, transmigrasi, keorganisasian, metodologi penelitian, dan lain
sebagainya.
Buku ini menggambarkan wajah
Indonesia yang mana memasuki pada peralihan politik kekuasaan kenegaraan yang
dalam hal ini ditandai oleh runtuhnya dominasi kekuasaan rezim Orba (Orde Baru)
yang sangat otoriter sifatnya. Dan lahirnya rezim baru memberikan peluang besar
bagi masyarakat untuk turut mempengaruhi kebijakan yang diatur oleh pemerintah.
Kita semua tahu persis bagaimana
Indonesia saat era Orde Baru, dimana pada saat itu banyak sekali kasus yang
menyangkut berbagai jenis hak di atas tanah yang telah dikuasai penduduk secara
turun-temurun. Maka dampak yang ditimbulkan ialah adanya pemusatan kekuasaan
dengan kata lain terlepasnya akses daripada penduduk bagi tanah yang sempat
dikuasai sebelumnya. Kemudian sejenak ini memberikan paham bahwasannya dibalik
semua ini terdapat metode pemerintah perihal institusi politik dengan
penggunaan hukum negara dan segala bentuk manipulasi dan kekerasan.
Lalu, di dalam buku juga membahas
perihal intervensi negara dalam pengadaan tanah yang mulanya dari penetapan
pemerintah atas sebidang tanah dan kekayaan alam yang ada dengan jenis hak tertentu
untuk suatu subjek ataupun badan hukum tertentu. Hak tersebut antara lain ialah
Hak Guna Usaha, Hak Penguasaan Hutan, Hak Penguasaan Hutan Tanaman Industri,
Kontrak Karya Pertambangan, dan lain sebagainya.
Sebenarnya, berbagai negara dengan
Reforma Agrarianya selalu dilaksanakan atas dasar konsep kedermawanan penguasa
negara. Namun, kebanyakan yang terjadi ialah pengkhianatan terhadap masyarakat
kecil utamanya yang terdampak langsung yakni para petani. Atas dasar itu
kemudian ada inisiatif akan proses reformer yang tumpuannya ialah pada
sekumpulan rakyat (Dalam hal ini ialah petani). Kondisi yang tidak sesuai dan
rancu dalam sistem pertanian ini diharapkan dapat dihadapi dengan kekuatan
pengorganisasian petani sebagai dongkrak.
Secara menyeluruh sebenarnya karena
buku ini berasal dari beberapa karya ilmiah maka secara pemahaman bahasa yang
digunakan agak sedikit membingungkan. Banyaknya istilah yang asing dan
memerlukan arti dalam glosarium membuat pemahaman akan ungkapan kalimat sedikit
memerlukan waktu yang lama. Ini membuat sulit dan jenuh dalam sekali waktu.
Namun, dari segi isi yang dipaparkan
sungguh buku ini menyampaikan berbagai informasi dan pengetahuan luas mengenai
reforma agraria sendiri dan sangkut pautnya dengan politik dan negara. Makadari
itu mungkin buku ini hanya cocok untuk kalangan akademisi yang bergerak dan
terjun dalam bidang pertanian dan sejenisnya.
Komentar
Posting Komentar