Zona Wanita : "Tentang yang tak Terucap"
“Perempuan bukan tentang yang dikatakan, perempuan
selalu tentang yang tak terucap”
-Sudjiwo
Tedjo-
Lagi
dan lagi aku menyetujuinya. Setiap yang berjenis kelamin perempuan pasti paham
betul akan kalimat ini, tak dapat dipungkiri karena memang benar adanya.
Kadangkala
kita jumpai seseorang (perempuan) dalam lisannya mengatakan A sedang sisi
hatinya tak sejalan. Ada? Banyak..
Ambillah
sebuah contoh kecil dalam kehidupan. Yang mana saat hatinya dirundung masalah,
pikirannya kalut menanggung beban, tanpa daya tanpa upaya apapun untuk
beranjak. Suatu ketika di hari yang sama seseorang datang menanyakan kabar. Ia
katakan kondisinya dalam keadaan baik – baik saja dengan di iringi senyuman
hangat menutup segala yang dirasakan.
Bukan
tanpa sebab, semua hal yang ia katakan sebelum terlontar lewat lisannya selalu
memiliki pertentangan dalam dua pilihan. Dan sebaik-baik yang ia ucapkan sudah
barang tentu mempertimbangkan banyak hal yang akan mempengaruhi bagaimana
kedepannya. Walau tak jarang dari apa yang telah ia pilih menimbulkan luka
dalam dirinya.
Contoh
lain yang disampaikan oleh Sudjiwo Tedjo. Ialah kalimat bahwa seorang perempuan
selalu mengatakan kalau dirinya menyukai pria yang romantis, manis, dan pintar.
Namun, kenyataannya dia pun mendamba sosok badboy
dalam kehidupan percintaannya.
Mendengar
itu spontan aku menahan tawa. Entah apa yang terlihat menggiring humor, yang
nyatanya tidak sama sekali berjenis lontaran jenaka. Namun ini sedikit menyentil sudut terdalam hatiku sebagai
perempuan. Ah, lebih tepatnya aku merasa bahwa sesuatu telah terbongkar dan
menjadi tidak rahasia lagi.
Terlepas
dari benar tidaknya, hanya hati sebagai perempuanlah yang tau. Maksudku,
bolehlah kau katakan kepada sesiapa pun jika memang menentangnya, tapi benarkah
hatimu menentang pendapat ini seutuhnya?
Tak
perlu mengungkap dengan lisan, sekali lagi ku ucapkan bahwa lisan bisa ditebak
namun hati siapa yang tahu.
Aku
pribadi menilai ini sebagai tindak memunafikkan diri. Heuheu,
Yah,
ketahuilah sebagai perempuan terkadang terlalu naif dan menjaga gengsinya di
atas awan untuk mempertahankan yang namanya kehormatan. Kehormatan semacam apa,
tentu kehormatan yang menjunjung kepribadiannya yang dikenal oleh sekitar.
Memangnya apa yang salah dengan mengakui sejujurnya siapa dan bagaimana orang
yang disuka?
Sebagian
besar perempuan menyukai hubungan yang penuh dengan tantangan. Yah beberapa
sisanya menyukai yang romantis dan segala tetek bengeknya itu. Tapi sampai
kapan kiranya akan senang di tahap keromantisan itu? Aku pribadi sih mlukok.
Haha..
Kehidupan
yang flat dengan banyak keromantisan jujur saja mungkin akan menimbulkan rasa
bosan tersebab yang terjadi hanya itu – itu saja. Tidak ada konflik yang
berarti, tidak ada yang perlu diperjuangkan bersama, dan mungkin juga tidak ada
sesuatu hal yang perlu di khawatirkan a.k.a
tidak seru!
Badboy itu sendiri
bukanlah sesuatu hal yang buruk bilamana ingin dimengerti lebih jauh. Laki-laki
dengan kepribadian ini terkadang menyimpan banyak kejutan dari sisi di dalam diri
mereka sendiri. Tinggal bagaimana kita berpandai-pandai memahaminya sebagai sesuatu
yang cukup untuk meminta perhatian.
Itulah
sisi yang membuat perempuan tertarik dan penasaran terhadapnya. Bagi laki-laki
di luaran sana, tak perlu cemas menata diri menjadi orang lain, sibuk meniru
dan menyamakan kepribadian sehingga kemudian menjadi pribadi yang bahkan tidak
dikenalnya sendiri.
Pendapat
bahwa perempuan hanya menyukai lelaki kalem, baik, sopan, mapan, ramah,
romantis dan segala-gala nyatanya telah terpatahkan. Tidak semua berpendapat
seperti itu, dengan sangat terpaksa dan menyesali terbongkarnya rahasia ini aku
mengakuinya. Heuheu, begitulah kiranya tulisan ini untuk kemudian ku tutup
dengan kata terimakasih dan selamat mengetahui fakta baru;).
Komentar
Posting Komentar