"Ruwet"


Entah hanya aku atau sebagian besar dari orang juga merasakannya. Hal yang selalu mengganggu pikiran dan tak jarang juga menyebabkan susah terlelap dalam tidur, sekali pun rasanya mata sudah mengantuk dan berat untuk dibuka.


Ini tentang sebuah masalah dimana kau menaruh minat pada sesuatu, namun dalam situasi dan pemahaman tersebut tak mampu untuk mencerna dan mengertinya dengan baik. Dimisalkan sebuah mata kuliah yang sangat diminati, suatu ketika dijelaskan sebuah materi baru yang kau sudah mengerti apa dan bagaimana seluk beluknya, tapi untuk implementasinya kau masih kurang dan jauh dari kata sempurna.


Kiranya, apa itu mengganggu pikirmu? Jujur saja aku begitu. Padahal aku menyukainya, namun di waktu yang bersamaan ketidak mampuan ku dalam segi implementasi membuat diriku merasa gagal. Aku terus berpikir apa yang kurang, bagaimana bisa mengatasinya. Lagi dan lagi kembali pada diriku yang bingung sendiri.


Sesekali ku coba untuk tertidur, mungkin saja sejenak melupa atau mungkin setelahnya mendapat pandangan baru atau inspirasi. Tapi nihil, yang ada aku malah selalu merasa gelisah dan terus menerus merasa tak nyaman. Tak jarang biasanya ini sampai terbawa mimpi.


Menulis ini membuat aku mengingat pula apa yang dikatakan senior dalam organisasi yang ku pilih itu. He’s Said “Ruwet” is me. Haha, aku tak menyangkal itu, karena pada kenyataannya kan memang seperti ini adanya. Teman – teman di sekolah ku pun mengatakan hal yang tak jauh dari itu.


Mau bagaimana? Sudah seperti ini settingannya. Aku juga merasa lelah dengan versiku yang menuju dewasa ini. Kalau ku lihat teman sebayaku yang lain sepertinya tak melulu berpikiran “ruwet” seperti apa yang ku lakukan. Banyak tugas dan sejenisnya mereka masih bisa bersenang – senang. Sedangkan aku? Aku sibuk mengurung diri di kamar, berpikir keras bagaimana menyelesaikan semua dengan tepat waktu dan hasilnya maksimal.


Beberapa diantara temanku mengatakan bahwa harusnya aku ini belajar untuk menjalani segalanya atas dasar suka dan tidak menganggapnya beban. Tapi itu sangat berkebalikan dengan apa yang ku rasa, itu salah satu sebab mengapa aku hanya bisa menerima saran tanpa benar – benar melakukannya. Aku yah tetap aku, akan ku temukan sendiri bagaimana caranya aku mengatasi semua ini yang tentunya tidak mengganggu diriku sendiri.


Masalahnya, aku masih diam di tempat dan tak menemukan solusi apa pun. Heuheu:v, sudah ber kepribadian “ruwet” malah tambah mencari sendiri, yang pasti ujung – ujungnya juga tak akan jauh dari kata “ruwet”. It’s mean semuanya omong kosong.


Wahhhhh, berwarna sekali yah duniaku. Corat – coret sana – sini dalam beragam warna dengan garis tak tentu menghiasi pemikiran dalam otakku. Ya ampun, aku benci pemikiran buruk tentangku. Tapi justru aku sendiri pemicunya. Akan tetapi, terlepas dari semua itu sepertinya organisasi yang ku pilih adalah tempat yang tepat untukku memindai dari beragam karakter yang unik untuk menemukan bagaimana aku ingin berlaku. Bukan begitu?


Selain itu, mengingat kegiatan di dalamnya yang terus menerus menyediakan kejutan dan identik dengan pengalaman baru maka ku yakin dengan hal itu akan dapat memudahkanku untuk mengeksplorasi diri menjadi lebih baik dari versiku yang katanya “ruwet” ini.


Sehat selalu orang sekelilingku. Terimakasih untuk apa – apa yang ku pelajari baik secara langsung maupun tak langsung dari kalian semua. Semoga apa yang baik selalu kembali pada kalian yang melakukannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku : Selingkuh - Paulo Coelho

Resensi Buku : Skenario Perang Dunia III

Done for me