Adab Jawa dalam Kacamataku


Indonesia kaya akan etnis dan budayanya. Dunia pun mengetahui keberagaman yang saling menyatu antara satu dengan yang lainnya, tak terkecuali di dalamnya perbedaan agama.


Dari berbagai etnis yang ada, tentunya mempunyai adab dan kebiasaan masing-masing yang menjadi ciri khasnya. Marilah kali ini menyoroti adab dan kebiasaan etnis Jawa, karena aku sendiri disini termasuk daripadanya.


Apa yang orang ketahui tentang etnis Jawa? Dalam kancah perfilman Indonesia dikenalkan bahwa Etnis ini selalu identik dengan “perbabuan”, norak, terbelakang, dan medhok (tambahkan sendiri sisanya).


Padahal pada kenyataannya Jawa tak melulu seperti itu, baik diterimalah olehku peran yang dikenalkan kepada khalayak ramai itu. Barangkali mereka mengenalkan Jawa yang seperti itu karena beranggapan bahwa Jawa sendiri orangnya selalu beramah-tamah, bersifat pasrah, dan penurut. Aku pun tak menyangkal jika sisi ini yang coba untuk dikenalkan. Tapi persepsi lainnya bukan tak mungkin akan bermunculan bukan? Tapi ya sudahlah. Mungkin lain waktu tak lagi mengidentikkan pembantu rumah tangga hanya dari Etnis Jawa (aku berbicara ini sebagai kasus dalam kebanyakan film yang telah ku tonton).


Dalam KBBI, adab adalah budi pekerti atau akhlak. Dari situ kita dapat ketahui bahwasannya segala bentuk perbuatan dapat dikategorikan di dalamnya.


Berbicara mengenai adab dari etnis Jawa ini sendiri sebenarnya memuat banyak sekali pendapat di luaran sana. Ada pun yang “paling” atas beberapa kategori tetaplah Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya. Namun secara keseluruhan sebenarnya tak ada beda yang cukup signifikan antara Jawa bagian Timur, Barat, dan Jawa bagian Tengah. Berikut kalimat yang banyak sudah orang mengetahuinya,


“Orang Jawa itu istimewa, tingkah lakunya benar mencerminkan budi pekerti  luhur khas filosofi daerahnya”


Dari kalimat itu sebenarnya orang dari etnis lain pun dapat menebaknya dalam sekali bicara. Karena biasanya segala apa yang dilontarkan daripadanya mengandung sopan santun yang tinggi, dan cenderung identik dengan senyumannya walau kepada orang yang tak dikenal sekalipun. Itu sudah menjadi ciri khas.


Adab dari etnis Jawa diantaranya meliputi kebiasaan suka menyapa terlebih dahulu dengan menganggukkan kepala dan tersenyum (ini juga berlaku terhadap orang baru yang ditemuinya di jalan), selalu merasa sungkan dan berperilaku hormat terhadap siapapun,  beretika dan sopan santun yang tinggi, cenderung tidak neko-neko dan biasanya bersifat menurut selagi tak menentang segala bentuk kebaikan, selalu menerima sesuatu dengan lapang dada walau sesekali juga pernah mengeluh, menyukai perdamaian dan selalu menghindari konflik, masih kental dalam menjaga kebudayaannya serta kualitas daripadanya, selalu identik dengan aturan dan larangan dalam bentuk mitos, adanya nilai kesopanan yang terkandung di dalam tatanan bahasanya, selalu mengedepankan kebersamaan baik dalam bentuk gotong-royong maupun sejenisnya, selalu berprinsip bahwa sesuatu hal baik akan tiba pada masanya, pekerja keras yang amanah (mungkin inilah sebab mengapa banyak dari kalangan atas untuk memperkerjakan orang Jawa baik dalam urusan rumah tangga, dan lain sebagainya), dan yang terpenting ialah sikapnya sangat luwes dalam pergaulan.


Beberapa diantaranya yang telah dijabarkan cukup kita ketahui sendiri dalam kehidupan. Yang coba untuk saya rangkum ialah apa yang mewakili Jawa keseluruhan. Itu menandakan mungkin ada beberapa yang tidak sesuai, namun setidaknya tak terlalu jauh dari apa yang dijabarkan.


Sedikit banyaknya adab Jawa yang dituliskan, tak memungkiri jika pada etnis lain pun sama halnya. Karena Indonesia sendiri dikenal akan masyarakat luasnya yang ramah-tamah dan bersikap hangat terhadap orang yang bahkan berasal dari ras lain di negara lainnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penjara untuk Kebebasan

Resensi Buku : Saman

Come Back!!!