Kesayangannnnnn❤️


Mari masuk dalam dunia pemikir ulung sepertiku . Mari bercerita dan berbagi perasaan lewat barisan kalimat per paragraf . Mungkin membosankan , tapi coba cari apa yang bisa kau dapatkan dari tulisan membosankan ini .

Selamat menyelam dan semoga tak menyesal.

Go!!!

Pagi ini aku menjalani rutinitas harianku dengan membersihkan rumah, mencuci pakaian, dan mandi. Saat aku selesai mandi, ku lihat bapak di ruang tengah sedang memperhatikan si nakal yang tertidur pulas dengan vivi (kucing orange kecil milik keluarga kami) yang tertidur pula di punggung adikku.


Bapak mengisyaratkan agar aku memelankan suara langkah kakiku yang kemudian ku mengerti karena adanya peristiwa itu. Bapakku tersenyum manis sekali, begitupun aku yang menikmati pemandangan romantis sepagi ini. Mungkin si nakal tidak tau kalau vivi tengah tidur di punggung mungilnya, setelah kuperhatikan pun nyatanya ia tak terusik sama sekali dalam tidurnya.


Setelahnya aku bersiap untuk mengikuti mata kuliah pagi, karena kali ini pertemuan dalam mode sinkronus melalui zoom. Selagi bersiap ternyata si nakal terbangun sendiri, dengan senyum mengembang pun nyawanya yang tak sepenuhnya kembali ia mencoba mengatakan bahwa vivi tidur bersamanya. Aku hanya terdiam tak bermaksud menimpali, kemudian ku katakan padanya bahwa kalau ia ingin makan maka ia harus menungguku dulu selesai melakukan zoom (karena ibu dan bapakku sudah berangkat ke warung). Iapun mengangguk dan memilih untuk menyalakan televisi guna menonton kartun favoritnya.


Singkatnya, setelah sore hari bapak menyuruhku untuk memanggil si nakal karena ia belum juga mandi (fyi : si nakal hanya takut padaku, ia pun selalu menuruti perkataanku karena setiap hari ia selalu bersamaku, kedua orang tuaku bekerja). Ia berdeham, ku naikkan intonasi suaraku untuk kemudian membuatnya lari kecil bergegas untuk pulang. Dan ia pun mandi.


Selesai si nakal mandi, aku pun mengecek ponselnya dan memeriksa akan tugas yang diberikan oleh gurunya hari ini. Dengan segera ku panggil ia untuk mengerjakan tugasnya, karena hari ini adalah hari jum’at maka pelajaran aqidahnya pun turut diberikan.


Dengan vivi yang berada di antara aku dan si nakal serta vivi yang sesekali tidur di pahaku kemudian merecoki si nakal menulis, rasanya sore temaram karena tugas si nakal kali ini membuat suasana menjadi cerah. Tidak biasanya vivi bergabung di antara kami.


Kemudian tibalah dimana si nakal kesulitan mengerjakan tugasnya, ia pun bertanya mengenai ucapan apa yang dilafalkan apabila mendapat nikmat dari Allah? Sedetik kemudian ia menjawab sendiri dengan dahi mengkerut dan raut muka serius dengan jawaban ”Allahuakbar?ehhh, Aamiin?” , sontak aku pun tertawa menimpalinya. Padahal biasanya ia tau akan jawabannya, dan sekarang?. Refleks ku pukul kecil jidatnya serta membenarkan jawabannya dengan kalimat hamdalah . Ia pun tersenyum memperlihatkan gigi depannya yang rongah.


Pelajaran aqidah pun selesai si nakal kerjakan, setelahnya ia mengerjakan buku temanya yang kali ini ialah mata pelajaran matematika. Tidak ada kesulitan yang berarti, ia mengerjakan dengan cepat lalu diserahkannya kepadaku untuk kemudian ku foto dan kusampaikan kepada guru yang bersangkutan.


Vivi yang mungkin merasa terabaikan terus mengeong, si nakal pun menyeletuk “Opo tiiiikkkk, ayo main bek mas=Apa sayang, ayo main sama kakak” . Aku tertawa mendengar celetukannya dengan sesekali memukul kecil bahunya. Si nakal acuh dan kemudian beralih mengambil jepitan jemuran untuk kemudian bermain dengan vivi. Vivi adalah kucing orange, barbar? Yes maybe:v , vivi itu tergolong kucing yang kadang pemalas sekali namun juga aktif dalam waktu yang bersamaan.


Saling berebut jepitan jemuran, sesekali vivi berlari dan mendorong jepitannya seakan sedang berselancar. Tawa pun pecah seketika memperhatikan tingkah dan kenakalan vivi, baik ibu maupun aku juga Arif, kami semua menggoda vivi dengan membuatnya bingung untuk memainkan yang mana dulu. Mata kecilnya memperlihatkan iris yang membola dengan warna hitam pekat. Uuuh, manis sekaliiiiii.


Tak ada yang spesial hari ini, namun kelakuan si nakal dan vivi kecil sudah cukup membuat pikiran jenuhku menguap seketika. Setidaknya ini menjadi obatku ketika aku sedang lelah dan butuh hiburan.


Tetap sehat yah pikiranmu! Jangan banyak bertingkah , banyak tingkah = mati . Just do anything what you want , but don`t break anyone else . Paham kan?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penjara untuk Kebebasan

Resensi Buku : Saman

Come Back!!!