This is About Aziz , Pengalaman Lucu?:v


Kali ini ceritaku mengatasnamakan seorang teman terlucuku yang bernama Nur Azizah Meilany Putri Anggrainy sebagai tokoh utama , keterkaitan dengan pengalaman lucuku karena disini aku sebagai penikmat kejadian itu secara langsung .


Sedikit kujelaskan tentangnya , ia biasa dipanggil Ica atau Aziz . ia adalah temanku dari SD sampai jenjang SMA , karakternya yang unik dan cenderung “Ajaib” adalah alasan mengapa aku bisa sampai sekarang ini berteman dengannya .


Kehidupan tidak selalu berjalan mulus tanpa hambatan (Ini hidup bukan tol , hyung:v) , begitu pun aku yang walau tidak setiap saat mengalami sebuah persoalan , namun sekalinya mendapat persoalan maka akan cenderung rumit dan membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan . Karena pembawaanku yang ceria , itu menyulitkanku untuk menyembunyikan segala persoalan dari kacamata teman-temanku . Itu membuat beberapa dari mereka selalu menanyakan , jujur aku tidak terlalu suka jika ditanya “kenapa” , aku terlalu kesal untuk sekedar menjelaskan .


Tapi ini Aziz , dia tak pernah menanyakan bagaimana perasaanku seolah paham bahwa aku butuh sesuatu untuk tidak terlalu memikirkan masalahku dan bukannya terus-terusan diingatkan akan masalah tersebut . Ia dengan segala tingkahnya akan selalu membuat siapapun tertawa hingga terpingkal-pingkal dibuatnya , ia tak pernah malu melakukan apapun demi melihat temannya bahagia . Menulis ini membuatku ingin kembali pada masa SMA lagi .


Back to the poin , ini masa SMA tingkat akhir dimana saat itu jam tambahan mulai diberlakukan sehingga membuat kami mau tidak mau harus menjalaninya . Sekitar setelah menunaikan sholat dzuhur dan sehabis istirahat jam ke dua , guru yang mengisi mata pelajaran tambahan menginfokan bahwa beliau akan sedikit telat untuk masuk ke kelas .


Diantara selingan waktu itu , agar tidak bosan kami (4 perempuan) dan 3 teman laki-laki lainnya berinisiatif untuk bermain uno . Tidak ada yang salah saat permainan sudah dimulai . Hingga salah satu teman lelaki mengatakan pada Aziz kalau bibirnya terlihat pucat (Dia selalu menggunakan lipstick natural . Sehabis makan dan sholat itu membuat lipstick nya pudar) . Bukan Aziz namanya , kalau tidak memperhatikan penampilan luar .


Selagi Aziz beranjak dari duduknya dan beralih ke meja tempat ia duduk di kelas , kami melanjutkan bermain dengan selingan canda . Hingga seorang temanku yang bernama Hasan melihat ke arah Aziz dan mengatakan (Ziz , lipstick mu ancen merk UHU tah? = ziz , lipstick mu memangnya ber-merk UHU?) .


Seketika fokus kami langsung terarah pada Aziz , yang mana ia merasa heran dan baru menyadari bahwa yang sedang ia aplikasikan pada bibirnya adalah lem kertas UHU (yang berbentuk roll) . Padahal secara logika andai kata ia mencium aroma dan teksturnya , harusnya ia sadar . Akan tetapi ia melakukannya tanpa kesadaran penuh atau dengan kata lain fokusnya terbagi . Dengan tergesa – gesa ia pun berlari keluar kelas untuk menghapus lem kertas di bibirnya itu .


Serentak hal ini disadari seluruh teman kelas hingga suasana menjadi riuh suara tawa akibat kelakuan Aziz . Tingkahnya kali ini murni tanpa settingan dan unsur kesengajaan:v , untuk pertama kalinya ia merasa malu dengan kejadian tersebut dan selalu merajuk apabila di ingatkan kembali akan kejadian itu .


Hingga berselangnya waktu , guru pelajaran tambahan pun hadir . Dan itu membuat golongan teman laki-laki bersemangat menggosip dengan guru tersebut hingga tertawa kami berlanjut menghiasi sore hari itu yang biasanya sangat membosankan . Semua semakin menjadi-jadi karena cuaca yang sedang hujan pun turut mengiringi sehingga membuat kesepakatan antara guru dan murid untuk memutuskan saling berbagi cerita dan pengalaman lucu saja tanpa adanya pelajaran tambahan . Sebuah keberkahan bagi kami mendapat waktu kosong di tengah padatnya jadwal belajar .

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penjara untuk Kebebasan

Resensi Buku : Saman

Come Back!!!