Sekarang Apa?


Mari masuk dalam dunia pemikir ulung sepertiku . Mari bercerita dan berbagi perasaan lewat barisan kalimat per paragraf . Mungkin membosankan , tapi coba cari apa yang bisa kau dapatkan dari tulisan membosankan ini .

Selamat menyelam dan semoga tak menyesal.

Go!!!

Hai semua , ini tentang aku . Kalau tempo hari ada deskripsi diri , itu hanya mencakup keseluruhan sebagai sebuah ringkasan . Dalam luasnya masih ada beberapa yang belum diketahui .

Aku sama seperti remaja pada umumnya , memiliki rasa penasaran yang tinggi , merasa ingin diperhatikan , selalu ingin unggul , ambisius , dan terkadang egois pun turut singgah . Jangan lupakan juga kelabilan diri yang seolah membuat aku merasa seperti tidak bisa mengenali diriku sendiri .


Aku ingin menceritakan ini dan berbagi akan keresahanku , tapi di sisi lain aku sadar betul bahwa setiap orang memiliki kesibukannya masing-masing , tidak mungkin aku mengganggu mereka hanya untuk kepentinganku sendiri . Mungkin saja mereka juga menyimpan segudang masalah dibalik senyumnya . Aku ingat saat guru sejarahku di SMA mengajar , beliau berkata “Lisan bisa di tebak , tapi hati siapa yang tau” . Mungkin ungkapan itu cocok untuk lingkup pertemananku saat ini . Sulit sekali membedakan senyum asli dan senyum buatan dari wajah mereka . Apa begini peralihan dari remaja menuju dewasa tingkat pertama? Yang harus selalu mengenakan topeng berbeda setiap harinya?


Temanku , ada yang sudah bekerja , ada yang sudah menikah , ada yang sibuk berkuliah . Sulit rasanya walau hanya sekedar berbagi waktu dari detik ke menit yang tak seberapa . Bahkan untuk sekedar mengatakan “Halo” saja begitu susahnya . Ada banyak ketakutan yang tak bisa ku ceritakan secara detail . Tapi bisa terwakilkan oleh kalimat dimana aku merasa tidak bisa lagi berbagi cerita dengan bebas seperti dulu . Seperti yang sudah di ketahui , inilah awal dimana kita mulai menjadi bagian dari masyarakat seutuhnya . Bukan begitu?
Terlepas dari siap tidaknya kita menghadapi situasi dan keadaan yang baru ini , tetap saja waktu tak akan berpihak kepada kita . Ia akan berjalan sesuai alurnya , bahkan memberi jeda untuk kita berpikir pun tak akan ia lakukan . Memang begitu hukum alamnya , Tuhan sudah mengatur sesuai kehendak-Nya tentu dengan memperhatikan kebutuhan ciptaan-Nya .


Mengenai aku dengan kondisi baru ini , jujur saja aku masih belum bisa merelakan teman-temanku dengan segala pilihan hidupnya . Terkadang ada suatu hari dimana aku berpikir , hei apa sekarang kita ini dewasa? . Anggap saja aku Childish , tidak akan ku bantah karena memang begitu adanya . Mengenang masa-masa di sekolah menengah membuatku seakan ingin memaki diri yang selalu membuang banyak waktu untuk terburu-buru  merencanakan masa depan , nyatanya kini aku ingin kembali walau sebentar untuk mengenang apa-apa yang biasa dilakukan , terutama di masa putih abuku yang menyimpan banyak cerita .
Tetap saja , aku tak memiliki kuasa atas itu .


Mereka dengan segala kesibukannya , semoga Tuhan memudahkan segala urusannya . Dan aku? Walau aku merasa sedih dan terluka , aku harus tetap bisa terlihat tegar dan menyimpan semua keluh kesahku sendiri tanpa haarus di dengar oleh siapapun . Setidaknya berbagi di dalam tulisan ini sedikit banyak mengurangi beban yang mengganjal di sudut hatiku .


Perihal kau , kamu , dia , mereka , atau kalian , tolong berbahagialah . Jangan tampakkan kesedihan di depan orang banyak! Ini perintah . Mereka yang hanya bisa menilai tentang dirimu tak pernah tau sesulit apa kau bangun dari jatuhnya keadaan yang terus-terusan menghajarmu . Untuk itu buktikan pada banyaknya pasang mata bahwa kau mampu dan bisa menjalani semua keadaan sulit ini dengan beribu ketegaran dan keyakinan dalam jiwa bahwa kau memang mampu atas semua ini . Tak ada yang bisa membantumu kecuali dirimu sendiri . Pernah ingat game Angry Birds? Kalau gagal , maka akan selalu ada babi yang menertawakanmu .


Tidak masalah gagal , karena itu wajar . Tapi lekaslah bangkit dan jangan terlalu lama menikmati kegagalan . Yah , ini adalah aku . Yang dalam satu waktu mampu terluka dan bahagia , terkesan moody dan terlalu perasa . Entahlah , begini adanya yah harus di syukuri saja kan? Toh kalau di ibaratkan , kita adalah wayang dan Tuhan lah dalangnya . Walau begitu kita harus tetap berusaha mengubah diri menjadi lebih baik lagi .


Tetap sehat yah pikiranmu! Jangan banyak bertingkah , banyak tingkah = mati . Just do anything what you want , but don`t break anyone else . Paham kan?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penjara untuk Kebebasan

Resensi Buku : Saman

Come Back!!!